Refleksi Semangat Kemerdekaan Kaum Muda

Senin, 06 Desember 2010


Peran kaum muda tidak bisa diabaikan dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Tidak banyak pula yang paham, bagaimana matangnya pemikiran dan sikap kaum muda kala itu. Sehingga apabila ada yang beranggapan bahwa kaum muda belum pantas memimpin ke arah perubahan yang lebih baik adalah kurang tepat.

Mengapa dikatakan demikian?

Karena kaum muda adalah motor penggerak perubahan, dan memiliki karakter yang kuat. Dimana semangat dan idealisme menjadi dua hal yang penting. Hal ini terbukti dari catatan sejarah, ketika kaum muda bergerak dengan semangat dan idealismenya, mendesak Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia.

Lalu apa peran penting kaum muda saat ini?

Di era Indonesia merdeka, peran penting kaum muda masih dan akan terus dibutuhkan. Oleh karena itu kaum muda butuh media aktualisasi diri, sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia untuk generasi mendatang. Karena siapa lagi kalau bukan kaum muda yang memimpin?

Kaum muda tidak bisa terus dianggap remeh dengan alasan ” tidak cukup matang dan berpengalaman ”, karena kaum muda selalu berpikir progresif dan memiliki kapasitas memimpin yang tidak kalah berkualitas. Apalagi kaum muda bukanlah komunitas yang nyaman dengan kemapanan. Mereka senantiasa bergerak tuntaskan perubahan!

Dengan nilai positif yang dimiliki oleh kaum muda ini, mereka bisa dengan leluasa mengembangkan potensinya sebagai generasi pemimpin masa depan. Tentunya apabila diberi kesempatan seluas-luasnya dan diarahkan dengan sebaik-baiknya.

Lho, kok masih ada embel-embel diarahkan?

Betul... sebagai kaum muda tidak bisa menafikan begitu saja kebijaksanaan yang dimiliki para negarawan, politisi senior, dan pendahulu lainnya. Mereka tetap memiliki kelebihan atas kaum muda dalam hal pengalaman, kematangan pemikiran dan tentunya layak mendapatkan penghormatan atas semua kontribusinya untuk bangsa dan negara ini. Sehingga dengan begitu terjadi harmonisasi potensi yang dimiliki oleh para pendahulu dan kaum muda.

Harmonisasi inilah yang akan mampu menghasilkan maha karya pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Tanpa harmonisasi, maka potensi pada masing-masing generasi tidak akan sebesar apabila dipadukan. Pada akhirnya proses kemerdekaan tidak mampu menuju kepada titik keberhasilan. Tentu kita tidak menginginkan hal ini bukan?

Merdeka! Dari Kebodohan, Kemiskinan dan Tekanan

Tidak ada komentar: